Selasa, 09 April 2013

Puisi dan Sastra Kehidupan


Derita bukanlah izin bagi petaka berikutnya

Air mata adalah obor penerang cinta

Tangisan adalah aroma bunga jiwa

kebencian mencuri kejernihan tanpa rasa

Bukankah kesedihan yang membuat jiwa perkasa?



Sabtu, 05 Mei 2012

JALAN PULANG YANG TAK KUKENALI

 sore ini kembali langit menangisiku
 sesekali coba menghardikkudengan kilatan petirnya
 entah untuk berapa lama lagi derainya meredah
 tuk kubergegas menghempaskan dingin yang sudah merasuk
        tangan mulai bergetar lantas saja merambat kejiwa
        memaksaku meringkuk mendekap lutut
        selembar daun talas tak cukup mempuni menangkis hujan
        kemana lagi aku bernaung tak satupun pohon rindang kujumpai
 kilatan petir terus saja menjulurkan lidahnya
 seolah meraba bumi mencari tempatku sembunyi
 ah...belum puaskah dia menyiksaku 
 apalagi inginya yang belum kuterka
       namun akhirnya hujan pun menyerah dengan sendirinya
       suara petir pun telah mulai ciut sampai kebisuan membungkamnya
       namun rasa lega itu hanya singgah sekejap
       ini giliran pekat malam yang akan membutakanku
jalan pulang tak kukenal lagi
luapan sungai telah ciptakan lautan keruh disekelilingku
ternyata kepergian hujan mewariskan banjir
haruskah aku berbaur dengan arus
biar sekalian mengantar pulang pada jalan kematian
       
       

Jumat, 04 Mei 2012

menitipkan luka

Aku datang ketika kesepianmu memanggil memberiku bahagia dari harap dan hasrat yang lama terpendam. Namun detik-detik itu hanyalah kenangan kini matamu terpikat oleh sosok lain.. Inikah kamu yang dulu itu.. Yang begitu tulus menerima kesederhanaanku... Pesona apa yang dimilikinya sehingga menolehkupun kini membuatmu enggan.. Ah dunia.. Kau kembali meruntuhkan langit duka di sekujur tubuhku.

Sunyi Yang Terindah

    "Aku mulai berandai-andai pada selaksa awan putih,menitipkan rasa dan jutaan rindu ditengah pucatnya langit untuk sesaat kemudian menempatkanmu pada bias senja bersama ramai sekawanan bangau yang bergegas pulang"...
   "Cukup lama aku terdiam menikmati surganya cakrawala terbang bersama fantasi tuk sejenak memberi jedah pada kenyataan,dunia yang membingungkan ini yang tak jarang mencederai hati coba menguras kolam air mata'...
   "Terkadang sangat ingin kutinggalkan angkuhnya hidup dari setiap dera yang menghujaniku dari pahit getirnya takdir.Rasanya hanya anganlah yang begitu indah walau kudapatkan kecewa saat sadarku terjaga"....
   "Masih ditempat ini aku berdiri memandang kepergian senja yang sesaat lagi akan dibungkus gelap dalam wadah malam.Sepi itupun menanti dalam suatu pengharapan bersama aku dan kenangan yang menjadi sumber inspirasiku".....................................